yeyeye.. FF ada lagi..hahaha.. miaann yaa vips mimin baru sempet ngepost sekarang, maklum sibuk#plaakk :P
oia ini FF kiriman dari vip lohh!! sebenernya udah banyak FF kiriman vip yang dipost disini (semua FF kyaknya kiriman vip deh,*pura-pura lupa*kekeke) ..
FF ini rada panjang jadi bakal dibagi perpart. tapi tenang walau panjang ceritanya ga ngebosenin kok^^*udah baca*..
well, dari pada banyak cincong ,happy reading yaa vips!! ada kritik saran, silakan komenn^^ (minZR)
Judul : Try
Smiling
Author :
@jessihimee
Cast :
- Daesung
- Eunmi
(you)
- Youngbae
- Seunghyun
(TOP)
- Other
cast
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“I try smiling
again today,
I have to, so
you will smile too,
Because that
other person keeps making you cry,
I want to do
whatever to make you smile again.”
Aku kembali
tenggelam dalam belaian angin laut di pantai ini. Tempat dimana dia mengucapkan
janjinya yang paling berharga bagiku.
Oppaaa!
Aku mendengar
suara manjanya memanggilku perlahan. Aku tidak salah dengar kan? Aku tidak
sedang bermimpi kan?
“Eun.. Eun
Mi-ya..”
Oppa, aku juga merindukanmu! Saranghaeyo, oppa..
“Kau nakal
sekali Eun Mi! Hanya kaulah satu-satunya malaikat yang nakal! Hahaha. Aku juga
mencintaimu. Terimakasih untuk selalu ada di sampingku...”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku mengambil
tangannya kemudian menggenggamnya hangat. Dia pun kembali menatapku. “Maafkan
aku karena aku terlalu sibuk Eun Mi. Aku berjanji akan membuatkanmu banyak
kenangan yang seribu kali lipat lebih hebat dari ini.”
“Oppa, itu tidak perlu. Asal kau berjanji
tetap di sisiku dan memberikan hatimu sepenuhnya padaku itu sudah lebih dari
cukup. Dan itu hanya akan membuatku terlalu serakah jika aku menginginkan lebih
dari itu.”
“sstt, kau boleh
meminta apa saja dariku. Tak ada kata serakah dalam cinta. Bahkan jika kau
memintaku untuk mati dan itu membuatmu bahagia aku akan bersedia.” aku mengusap
pipinya yang kini basah oleh air matanya. “Jangan menangis..”
“Bagaimana
mungkin kau menyuruhku jangan menangis disaat kau yang membuatku menangis,
Daesungie oppa? Kau tahu aku tidak
akan pernah berpikiran seperti itu. Dengan membayangkan kau tak ada di sisiku
saja itu sudah membuatku gila.” Kini isakannya semakin terdengar. Senja itu,
butiran-butiran salju yang perlahan jatuh ke bumi seakan mendukungnya untuk
terus terisak, dan sesaat kemudian dia dapat mendengar detak jantungku. Aku
telah menariknya kepelukanku.
“Baiklah kalau
begitu, aku akan bersamamu selamanya dan mencintaimu sampai bintang tak akan
bersinar lagi. Bahkan disaat jantungku, yang saat ini kau dengar, berhenti
berdetak aku akan selalu mencintaimu, Jung Eun Mi. Dan itu adalah janjiku.”
Dia menarik
dirinya dari pelukanku lalu menghapus air matanya dengan punggung tangannya.
“Kang Daesung, aku pun berjanji tak akan meninggalkanmu dalam keadaan apapun,
tak akan kubiarkan seseorangpun mengambil hatiku darimu, dan disaat aku harus
pergi nanti kau adalah orang terakhir yang kulihat, oppa. Aku berjanji. Dan aku memegang janjimu.”
“To me,
loving you alone is so hard,
I can't bear it,
But see you
crying is worse than me dying,
So today, for
you I smile again.”
Hai! Namaku
Daesung. Lengkapnya Kang Daesung. Aku adalah seorang penyanyi. Kalian tahu lagu
favoritku? Try Smiling! Lagu ini terus mengingatkanku pada Eun Mi, pacarku,
karena memang lagu ini kuciptakan untuknya. Tanpanya, dunia tidak akan mengenal
Kang Daesung, seorang penyanyi sukses yang sebentar lagi akan menjadi pewaris
perusahaan terbesar Korea Selatan, melainkan
seorang pria gagal yang tak punya harapan dan cita-cita.
Tahukah kalian, sebenarnya
aku adalah pria yang paling banyak disukai wanita di kampus dulu! Hahaha, kalian harus tahu! Ada 3 orang yang
terbilang populer di kampusku dulu. Di kelas bisnis, murid terpopuler adalah
aku dan Eun Mi, dan satu lagi di kedokteran, mantan pacar Eun Mi semasa SMA.
Choi Seunghyun. Playboy yang selalu
membuatnya menangis.
Aku sangat
dingin kepada wanita. Menurutku mereka sama saja. Mereka menjadikanku taruhan
di kampus. Siapapun yang bisa menaklukan hatiku dan Seunghyun, maka dia akan
jadi ratu di kampus. Ah, taruhan macam apa itu? Karena itu aku selalu menolak
wanita-wanita yang berusaha mendekatiku. Termasuk Eun Mi, wanita terpopuler itu.
Bahkan aku lupa sudah berapa kali aku menolaknya.
Tapi
lama-kelamaan, aku merasa Eun Mi berbeda. Walaupun dia selalu menggangguku
dengan segala pertanyaan anehnya, dia tidak sama dengan wanita lain yang
mendekatiku hanya untuk popularitas. Dia bahkan rela membantuku menyelesaikan tugas
skripsiku. Dia rela mengulangi penjelasan dosen kami saat aku tertidur di kelas
karena lelah. Aku mulai tertarik dengannya. Jadi, ketika kami sedang berduaan,
aku menyatakan perasaanku padanya. Dan Eun Mi pun menerimaku.
Ketika aku
berpacaran dengan Eun Mi, aku tahu kalau ternyata dibalik senyumnya yang manis
tersimpan hati yang rapuh. Eun Mi mudah sakit hati. Dia mudah tersentuh. Aku
ingin terus menjaganya, aku tidak ingin membiarkannya menangis lagi. Aku ingin
dia terus tersenyum. Sampai akhirnya kenyataan mengubah segalanya...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Secepat inikah oppa?” suara bisikan itu berhasil
membuat jantungku berdetak di luar kendali.
“Maaf, ini hanya
3 tahun.” Aku menarik nafas perlahan, dan kuhembuskan perlahan pula.
Kuposisikan tanganku di kedua bahunya.
“Berjanjilah
padaku untuk tidak menangis. Berjanjilah untuk tidak nakal dan
menyusahkan papa dan mama-mu.” Kutatap lekat-lekat wajahnya yang
teduh itu.
“Dan berjanjilah
jika aku pulang nanti kau akan melihatku sebagai kakakmu, habiskan waktu 3
tahun mendatangmu ini untuk melupakanku. Tidak, maksudku melupakan perasaan
cintamu padaku. Carilah pria yang baik, pria yang tak akan pernah membuatmu
menangis.”
Dia tersenyum lembut, senyum yang
mampu membuat mataku tak akan pernah bosan walaupun hanya dengan menatapnya
selama berjam-jam.
“Hmmm, menurutku
pria yang paling berarti dalam hidup seorang wanita itu adalah pria
yang mampu membuatnya menangis. And
however, I promise oppa.” Sebulir air mata turun membasahi pipinya.
“Maaf, belum
berapa detik aku berjanji tapi aku melanggarnya.” Dia tertawa kecil.
Segera kupeluk tubuhnya itu, sungguh
pemandangan ini membuat luka di hatiku semakin melebar. “Tak apa, menangislah.
Tapi ini yang terakhir, oke?” dia mengangguk. Kurasakan tubuhnya bergetar
hebat, dia berusaha menahan tangisannya namun sepertinya gagal. Tapi setidaknya
dia berhasil menahan suara isakannya.
“Menangislah
Eunmi, menangislah untukku, untuk yang terakhir kali.” Pandanganku kabur,
tertutupi oleh air mata yang menggenang di pelupuk mataku.
“Terimakasih. Terimakasih
banyak, Daesungie oppa. Kau tahu
betapa tersiksanya menahan tangis itu.” Kubelai terus rambutnya.
“Setelah ini
jangan menangis lagi, oke? Kau adalah wanita yang kuat.” Dia
melepas pelukannya dan terekspos jelas matanya yang kini telah didominasi oleh
air mata dan menyebabkan matanya sembab.
“Ya, berjanjilah
untuk makan dan tidur tepat waktu disana. Berjanjilah untuk menjaga
kesehatanmu. Berjanjilah untuk tidak gila kerja seperti saat kau di sini.
Berjanjilah untuk menjaga dirimu sendiri. Dan…”dia menggantungkan kalimatnya
sejenak dan menatap mataku dalam. “dan berjanjilah kau akan menghilangkan
cintamu padaku. Saat kau kembali nanti kita mulai hidup yang baru. Oke?”
Aku mengangguk
paham. Namun permintaan yang terakhirnya, entahlah apakah aku mampu untuk
menjalankannya.
Terdengar
pengumuman yang membahana diseluruh Bandara Internasional Seoul yang
menyatakan bahwa pesawat yang akan membawaku ke Amerika akan segera
diberangkatkan. Terpisah jauh dari wanita yang paling kucintai didunia ini, dan
sayangnya dia...
“Pa, Ma,
Daesungie pergi dulu ya. Jaga adikku baik-baik. Jangan sampai ada yang
menyakitinya. Jangan sampai ada yang membuatnya menangis. Buat dia selalu
tersenyum.”
“Ya, Daesungie.
Jaga dirimu baik-baik di sana. Papa menyerahkan tugas perusahaan ini kepadamu.
Semangat ya!”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Selamat pagi,
Young Bae hyung!”
“Selamat pagi! Siap
rekaman lagu baru, Daesungie?”
“Siap hyung!”
“Ingat, kalau
album barumu sukses atau bahkan bisa mendapat penghargaan, kau harus mentraktirku
makan di sebelah kampus kita dulu. Oke?”
Aku mengangguk,
tanda setuju. Ku keluarkan kertas yang bertuliskan lirik lagu yang kubuat
semalam. Aku duduk dan mulai memainkan piano di ujung ruangan.
Even though many people left you
This song will forever be by your side, We’ll be
together
Even though all your friends left you
I’ll continue to stand here next to you
Baby don’t cry, baby don’t cry, baby don’t cry
Someday you’ll shine again, please give me your
smile
Baby don’t cry, baby don’t cry, baby don’t cry
One more time, for me, just give me your smile
“Wah, keren Daesungie! Kau membuatnya sendiri?”
“Iya, hyung..”
“Apa judulnya?”
“Baby Don’t
Cry.”
“Dibuat untuk
Eun Mi kan?”
“Bukan! Ini
untuk adikku tercinta~”
to be continued~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar